It's my blog helpng you find your answer ?

Showing posts with label Collective Soul. Show all posts
Showing posts with label Collective Soul. Show all posts

Monday, May 2, 2016

5 ALASAN KEHANCURAN DUNIA

Seperti kita ketahui dengan lajunya perkembangan global saat ini, majunya teknologi yang mulai tidak terkontrol, dan pola hidup lama yang telah tergantikan dengan pola hidup modern dimana manusia lebih banyak menghabiskan sumber daya alam terbatas dan cenderung berlebihan. Mengingat segala aspek kehidupan saat ini, saya bisa menarik kesimpulan bahwa "KIAMAT" telah dimulai.

Berikut ini adalah 7 alasan kehancuran dunia.

1. Habisnya Sumber Daya Alam Terbatas ( SDAT )

Seperti kita ketahui, kegiatan kita saat ini tidak terlepas dari konsumsi SDAT yang bisa dibilang berlebihan. Trending masyarakat yang terlalu menilai aspek materi menciptakan pemborosan SDAT yang berlebihan dan tidak efisien. Sarana listrik, moda transportasi, dan barang-barang konsumtif menjadi alasan utama habisnya SDAT bumi yang menyebabkan tidak stabilnya lapisan bumi akibat adanya kekosongan yang terdapat dalam lapisan perut bumi. Minyak Mentah adalah salah satu SDAT yang mulai habis, menurut data yang saya himpun dari cadangan minyak yang dimiliki 170 Negara. Setidaknya bumi hanya menyisakan sebesar 4.933.100.000.000.000.000 barrel, menurut data terakhir januari 2015 dengan konsumsi sekitar 800.000.000 barrel perharinya. Indonesia sendiri berada pada posisi ke 5 konsumsi minyaknya dengan konsumsi perhari mencapai 22.000.000 barrel. Posisi pertama ditempati China dengan konsumsi sebesar 56.000.000 barrel perharinya.
Anda bisa menghitung sendiri seberapa lama waktu yang tersisa sampai minyak bumi benar-benar habis?
Jadi Gunakanlah Dengan Se-Efisin mungkin. Hal ini belum termasuk berapa banyak sumber daya lain yang dikonsumsi seperti batu bara, logam, mineral, dll. Bayangkan bumi kita saat ini telah kehilangan pondasi didalamnya akibat terangkat naik ke permukaan, tentunya pergeseran lempeng bumi dan gempa vulkanik yang disebabkannya menjadi ancaman terbesar kepunahan manusia.

2. Kurangnya ketersediaan oksigen di atmosfir

3 abad lalu, bumi memiliki sekitar 80% kantung produksi oksigen dari seluruh daratan, bayangkan... Saat ini hanya tersisa sekitar 30% dari jumlah tersebut ? Pembangunan yang terjadi diseluruh belahan bumi daratan menciptakan hilangnya hutan yang tersedia. Basis kantung oksigen saat ini hanya terdapat pada Hutan Amazon, Hutan Papua, Hutan Kalimantan, dan Hutan di bagian Afrika Tengah. Tak heran jika seluruh pemerintahan disetiap negara saat ini mengusung program Green Growth City dinegaranya masing-masing. Kurangnya ketersediaan permukiman bagi masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat saat inilah yang menyebabkan semakin berkurangnya lahan hijau. Masyarakat yang tidak ingin menempati rusun, apartement, dan sejenisnya hanya ingin membangun permukimannya sendiri. Dalam satu bangunan rusun, dapat menampung sekitar 100 dan bahkan lebih keluarga dilahan seluas 1 hektar. Tapi jika masyarakat bermukim per keluarga, setidaknya dibutuhkan lahan seluas 4 sampai 5 hektar lahan. Angka ini memang tidak terpaut jauh, tapi coba anda hitung sendiri jika seluruh penduduk bumi yang berjumlah 5 milliar lebih dikalkulasi menjadi 2 milliar keluarga memiliki permukiman masing-masing? Bayangkan berapa luas lahan yang dibutuhkan?
Hal ini sudah terjadi di negara timur tengah seperti Uni Emirat Arab, dimana pemerintah menimbun laut untuk membentuk daratan baru bagi ketersediaan lahan untuk tempat tinggal dan lain-lain. Amer
Beralih kesektor industri hutan. Kertas adalah barang yang termasuk kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, manusia mencari solusi lain dengan ditemukannya alat elektronik seperti komputer. Sayangnya hal ini justru malah menambah jumlah konsumsi kertas dunia sebesar 30% menurut data yang dirilis PBB tahun 2014. Tahukah anda dibutuhkan sekitar 500 ton pulp ( bubur kulit kayu ) untuk membuat 1 roll kertas sepanjang 10.000 meter dengan lebar 2 meter? Anda mungkin menilai angka ini sangatlah banyak jika melihat massa sebuah pohon dengan diameter 15 cm sekalipun, tapi yang dibutuhkan dari pembuatan kertas hanyalah kulit pohonnya saja. Perlu diingat bahwa kulit pohon sangatlah ringan, tidak sampai 1% dari pohon itu sendiri. Jadi anda bisa hitung sendiri berapa banyak pohon yang ditebang untuk diambil kulitnya dengan pemakaian kertas dunia saat ini?
Pembalakan liar juga sangat merusak hutan karena banyak yang tidak melakukan reboisasi setelah menebang pohon. Dimasa kekaisaran jepang era shogun Yoshiaki. Mito Oda Hashiba Hideyoshi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Toyotomi Hideyoshi memerintahkan kepada para penebang untuk menanam 30 pohon untuk setiap pohon yang ditebang untuk kebutuhan benteng dan provinsi.
Pohon tidak sama dengan manusia, pohon memasuki masa dewasa diumur 50 tahun dan dapat hidup jika ditumbuh ditempat yang baik.
Rawatlah pohon yang telah memberi kita oksigen senilai milliaran rupiah dalam sehari jika menghitung satu tabung oksigen 50kg bernilai jutaan dirumah sakit.

3. Naiknya permukaan air laut

Permukaan air laut yang semakin tinggi akibat dari turunnya ketinggian daratan yang disebabkan banyaknya ruang kosong pada perut bumi akibat dari penggalian dan pengeboran tentu menjadi masalah serius yang harus dihadapi. Setiap tahunnya, air laut naik hingga 2-20cm. Di Jakarta sendiri air laut naik 15cm pertahunnya, Negara Belanda dan Sri Lanka malah daratan dibawah permukaan laut. Jika terjadi Tsunami, tentu efek dan jarak jangkau kerusakannya lebih besar karena tingginya air laut. Boulder pemecah gelombang yang terdapat dipantai juga tidak begitu efektif dalam memecah gelombang yang menambah abrasi semakin parah. Mulai mencairnya karang es dikutub juga menjadi salah satu faktor naiknya air laut, pencarian itu sendiri juga akibat perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global. Efek domino dari perbuatan manusia itu sendiri yang akan membawa manusia pada kehancurannya sendiri.

4. Perang Biokimia

Manusia adalah makhluk paling jenius untuk menemukan peralatan membunuh. Dalam 3 abad, manusia mengembangkan persenjataan dari yang berupa tombak, busur, dan pedang menjadi missile, artileri, dan nuklir. Bahkan organisme hidup yang berbahaya pun dijadikan senjata. Nuklir adalah senjata pemusnah massal yang sangat berbahaya dan berjangka panjang. Satu ledakan nuklir dapat melepaskan sinar gamma dengan panas mencapai 5000°C dan efek radioaktif yang mampu bertahan hingga jutaan tahun tergantung hulu ledak nuklir itu sendiri. Tragedi Chernobyle adalah salah satu bencana internasional terparah dimana meledaknya reaktor 2 pembangkit listrik nuklir yang melepaskan radioaktif diwilayah Ukraina dan menjadi wilayah terlarang akibat radioaktif yang tinggi dengan kapasitas diatas 10Mgh yang dapat membunuh manusia dengan seketika. Ilmuwan memprediksikan wilayah Chernobyle baru bisa ditempati lagi dalam 20.000 tahun kedepan. Penggunaan gas beracun pada masa perang dunia pertama juga menjadi contoh dimana banyak prajurit yang buta permanen akibat terkena gas beracun. Mengingat kondisi di asia timur dan eropa timur saat ini, bahaya perang nuklir menjadi ancaman terbesar dunia setelah 5 megatoon uranium nuklir dari iran sudah dibuang diluar angkasa sejak 2003-2013. Politik global yang sedang tidak kondusif dimana terjadi banyak kudeta dinegara-negara besar, Terorisme, ketidak percayaan masyarakat kepada para pemimpin negaranya karena banyaknya pejabat korup, dan tindakan kapitalis menjadi alasan utama kemungkinan pemicu perang nuklir dimasa yang akan datang. Teror yang terjadi di Timur Tengah contohnya, perang antar negara-negara NATO yang dibantu USA dan Russia dengan komplotan teroris ISIS dapat menjadi pemicu gesekan antar negara-negara yang berperang melawan ISIS. Jatuhnya pesawat jet tempur SU-24 RUSSIA didekat perbatasan Syria-Turki akibat ditembak pesawat jet tempur Turki menjadi pemicu panas antar negara. kedua negara tersebut sama-sama memiliki senjata pemusnah massal yang jika tidak segera diklarifikasi dapat memicu perang dunia ke-3. 

5. Evolusi Bumi

Evolusi bumi besar-besaran setidaknya telah terjadi sebanyak 2 kali. para era Dinosaurus dimana lempeng bumi bergeser untuk membentuk daratan baru, dan pada era zaman es saat perubahan iklim akibat hujan meteor menimpa bumi. Evolusi bumi sendiri masih terus berjalan hingga saat ini namun dengan skala yang jauh lebih kecil. ambil contoh Inggris, dinegara inggris. pergeseran tanah akibat lempeng bumi sendiri berkisar 2,5 cm pertahunnya. disamudra pasifik, pergeseran lempeng bumi terjadi cukup signifikan yang membentuk Tsunami. Jepang adalah negara yang paling terdampak akibat tsunami akibat dari pada kondisi geografis negara Jepang yang tepat berada diatas Lempeng asia. begitu pula Indonesia khususnya Sumatera, Jawa, Madura, Bali, sampai ke Nusa Tenggara yang juga berada pada jalur lempeng Austronesia. penggalian penggalian yang dilakukan untuk mencari SDAT membuat isi perut bumi menjadi kosong dan mempercepat pergerakan lempeng kerak bumi.
diperkirakan setidaknya ada 2.000 lebih gunung berapi aktif dan sekitar 18.000 gunung yang "Tidur". pergerakan lava akibat patahan lempeng bumi menyebabkan gempa vulkanik. bayangkan kalau setidaknya ada 10 gunung berapi aktif yang meletus secara bersamaan ? berapa banyak makhluk hidup yang akan musnah ? 
Belum lagi akibat pemanasan global yang menipiskan atmosfer bumi yang menyebabkan mencairnya es di Antartika dan Artik. banyak negara akan tenggelam jika Es di 2 benua tersebut benar-benar meleleh sepenuhnya. pengungsi dari negara-negara yang tenggelam akan menimbulkan efek berantai pada negara lain termasuk kondusifitas negara suaka. 

Monday, May 14, 2012

Kenapa aku Galau yah?

Kenapa Galau Itu Ada? Galau Itu Ada Kenapa? Itu Galau Kenapa Ada? Ada Galau itu Kenapa? Itu Kenapa Ada Galau? Sengaja dibolak-balik biar semakin galau!!!! Tak jarang orang yang ngaku-ngaku distatusnya bilang bahwa dirinya sedang galau, terlebih para ABG jombloh, uh pasti tiap menit tiap detik pengennya nyetatus galau-galau melulu. Selaku orang gak gaul aku sungguh teramat sangsi, mereka itu tau gak sih apa itu galau? kalau aku sendiri gak tau, ya maklum-lah bukan orang gahul gitu. Dan lalu Kenapa Galau Itu Ada? kalau aku sendiri jelas gak tau, artinya galau aja aku gak tau apalagi soal kenapa galau itu ada perkiraan sederhanaku mengimajinasikan bahwa sesungguhnya Galau itu mungkin ada karena bawaan lahir, atau nemu dijalan, atau sengaja dikirim orang sebagai satet (santet galau), atau mungkin karena ketularan tetangga-teman-kakak-adik dan sejenisnya, atau mungkin hanya karena supaya disangka gaul terus ngaku-ngaku galau gitu juga bisa-bisa aja.
Pada akhirnya galau itu adalah sesuatu yang rumit, tidak bisa dijelaskan manis asam asemnya namun bisa menerpa disegala kondisi:
*sms gak dibales galaunya pengen banting hape
*ngomong gak pernah-telpon gak pernah galaunya pengen beli hepe baru
*enggak punya pulsa galaunya minta “sayang kirimin pulsa 1000 ke nmr baruku, jgn tlp biar aku yg tlpon”
*putus cinta seketika galaunya dari siang hingga malam bahkan sampai pagi
*cinta ditolak galaunya pengin gantung diri dipohon kangkung
*enggak dapat-dapat pacar galaunya berkepanjangan
*lagi kebelet pipis toilet antri sungguh galaunya kayak nungguin orang lahiran
*dompet kosong gak dapat jatah uang jajan langsung aja galaunya pengen untang kesana kemari
*besuk ujian belum belajar galaunya sambil tengok kanan kiri
*dll
Dengan demikian, Kenapa Galau Itu Ada? ya bisa juga karena sms gak dibales, ngomong gak pernah, telpon gak pernah, gak punya pulsa, putus cinta, jombloh terus-terusan, kebelet pipis, ujian belum belajar. Lalu gimana caranya agar tidak galau?
Pertama, jangan pernah sms karena kalau sms kan gak dibales
Kedua, matiin hape karena percuma kan hape itu nyala, ditelpon aja gak pernah!
Ketiga, jual saja hapenya untuk beli pulsa
Keempat, jangan pernah nyambung biar gak putus
Kelima, jangan keterusan jadi jomboloh
Keenam, jangan pipis ditoilet umum
Ketujuh, jangan pernah malas belajar
Ketujuhnya hanyalah contoh sederhana, karena pada nasibnya tingkat kegalaun masing-masing orang itu tidaklah sama dengan latar belakang yang berbeda namun kebanyakan karena cinta, yang mungkin cintanya itu kategori Cinta Cengar Cengir! Kira-kira tingkat berapakan kegalauan kamu?

Renungan ayah kepada anaknya

Nak, ayah sengaja bawa kamu ke sini karena mau ngomong serius sama kamu. Sekarang kamu sudah baligh. Kamu relatif sudah bisa membedakan yang benar dan yang enggak. Tapi kamu masih terlalu muda buat kenal dunia secara luas, seluas laut dan langit di depan kamu itu.
Nak, apa kamu pernah menerka kenapa ayah sangat membatasi kamu nonton TV, kenapa ayah sering potong kabel TV yang baru dibeli ibumu? Apa kamu tahu kenapa ayah sering ajak kamu menjauhi keramaian, kenapa ayah sering banting pemutar musik kamu? Kamu tahu, nak? Itu karena ayah sayang kamu dan gak mau kamu jadi orang-orang bentukan media mainstream yang gak islami.
Pada umumnya mereka itu bikin kamu tahu dalam ketidak tahuan. Kamu jadi tahu cara bikin orang ketawa, cara supaya dunia melihat kamu, cara berbahasa yang up to date, dan cara tetap ikut tren. Kamu jadi tahu si artis anu lagi bunting 7 bulan. Kamu dijejali dengan informasi-informasi gak penting, se-gak penting artis anu baru ngerayain ulang tahunnya di Food Court Pondok Indah Mal.Tapi nak, kamu gak diajarin kamu harus gimana kalau kamu mimpi basah, apa yang harus kamu lakukan kalau mau nikah tapi belum siap. Kamu gak diajarin bahwa onani itu masuk dalam tujuh dosa besar. Kamu gak diajarin cara milih calon pasangan hidup yang benar, apa kriterianya.
Kamu jadi tahu batasan HAM tapi tidak hukum islam. Kamu jadi tahu cara ngitung PPn, tapi ngitung zakat kebun kamu sendiri aja bingung. Kamu jadi tahu di Bangladesh itu orang kebanjiran terus, tapi kamu malah gak tahu komplek sebelah kita juga kebanjiran. Siaran setengah jam pagi-pagi itu jelas kurang nak. Bahkan kamu sama sekali gak dibikin ngerti cara baca Quran. Bedain “fa” sama “qof” aja gak bisa, gimana mau paham, anakku?
Kamu nanti malah jadi bingung, di TV diajarin menikah sama anak di bawah umur itu bejat gak ketulungan, apa kamu mau bilang Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah umur 6 tahun itu bejat? Di TV diajarin makan jilat tangan itu gak sopan, tapi di hadits kamu temui sunahnya itu malah jilat tangan. Di TV diajarin kalau ketemu orang itu salaman, padahal di hadits yang kamu pelajari, lebih baik kamu ditusuk besi panas daripada bersentuhan dengan bukan mahrom. Di TV disiarkan bahwa lesbi dan homo itu manusiawi dan sudah lazim, tapi di hadits, mereka itu layak dihukum mati.
Ayah paling takut kamu mengarah ke logika-logika praktis begitu. Ayah takut kamu menomorduakan Quran Hadits karena gak logis menurut kamu. Camkan ini nak, agama itu bukan dibangun dari logika, dan agama itu jauh dari kelogisan-kelogisan yang ada di novel Sophi’s World, walaupun dia jadi best seller internasional selama beberapa tahun. Nak, Al-Quran itu sudah jadi super best seller se-semesta selama belasan abad.
Kalau agama ini menuruti kelogisanmu, gak akan ada cerita 313 pasukan islam dengan perbekalan dan senjata yang jauh dari memadai bisa menang melawan 1.000 pasukan kafir dengan perbekalan dan senjata yang berlebihan waktu perang Badr. Gak akan ada cerita pasukan islam masih bertahan di perang Khandaq setelah dikepung dari segala penjuru. Gimana mungkin ada bantuan angin dalam perang di abad ketujuh? Nonsense! Itu semua gak akan masuk ke logikamu, nak.Kamu akan wudhu dengan membasuh duburmu kalau kamu mau ikut logika, tapi bukan begitu yang diajarkan, nak. Kita gak tahu apa-apa. Keimanan itu bukan kelogikaan. Iman itu artinya percaya. Percaya bahwa aturan itu tepat walau gak masuk logika kamu.
Itu kenapa kamu harus mendalami Quran Hadits dengan mantap. Kamu tahu kan, bahwa ilmu yang wajib dicari itu ada tiga: ayat yang menghukumi, sunah yang ditegakkan, dan ilmu hukum waris. Intinya kamu wajib belajar Quran Hadits. Ilmu yang di luar itu statusnya cuma ilmu tambahan. Ayah sama sekali bukan melarang kamu sekolah sampai title kamu 10 biji, kalau ada. Sekolahlah tinggi-tinggi, cari ilmu sebanyak-banyaknya, itu positif.
Ayah cuma takut, kamu bisa menghitung bulan itu tepat ada di atas kepala kamu pada tanggal berapa jam berapa, tapi kamu kebingungan ngitung waris waktu ayahmu ini meninggal. Ayah takut kamu bisa fasih luar biasa berbahasa Inggris, tapi salam aja ngomongnya “semlekum”. Ayah gak mau kamu hapal irregular verb dan certain adjective, tapi gak hapal siapa saja mahrom kamu.
Ayah gak mau kamu bisa bedain processor bagus dan enggak, bisa bedain awan cumulus dan nimbus, bisa bedain membran sel dan membran mitokondria, tapi kamu gak bisa bedain halal-haram dan suci-najis. Dan hal-hal semacam itu. Ayah takut kamu kuasai dunia tapi gak ngerti hukum islam, nak.
Ayah gak kebayang, pascatiada nanti kamu jawab apa waktu ditanya, “Kenapa dulu kamu lebaran duluan dibanding tetanggamu?” Apa kamu bakal jawab, “Abis di tanggalan lebarannya tanggal segitu, saya kan gak tahu aturan sebenarnya gimana.” Terus ditanya lagi, “Lantas, kenapa kamu tidak cari tahu ilmunya?” Apa kamu berani jawab begini, “Saya kan mau sekolah sampai S3, mau punya rumah besar, mau jadi anggota dewan, target saya banyak, jadi belum sempat mendalami islam.” Berani?
Al ‘ilmu qobla ‘amal, nak. Beramal setelah kamu punya ilmunya, jangan sembarangan ikut-ikutan. Orang tahlilan kamu ikut tahlilan. Orang pacaran kamu ikut pacaran. Aduuuh, nak. Jangan. Jangan jadi orang yang “qila wa qola”, masih gak jelas dasarnya, eh malah disampaikan. Jangan katanya katanya. Kamu harus tahu betul apa dalilnya, hukumnya gimana, baru bisa melakukan atau menanggapi sesuatu. Kamu tahu kan, qila wa qola itu termasuk satu dari tiga hal yang dibenci Allah? Coba buka lagi kitab Muslim kamu.
Dalamilah ilmu agama, nak. Malaikat akan membentangkan sayap-sayapnya karena senang padamu yang sedang mencari ilmu. Sampai ikan-ikan di lautan, semua mendoakanmu, nak. Kalau kamu jadi pengajar dan pengamal Al-Quran, ayah bakal dapat mahkota emas yang terangnya lebih dari matahari. Itu jauh lebih membanggakan dari ayah dipanggil mau diberi penghargaan karena kamu meraih nobel. Ayah dapat mahkota, kamu tentu dapat lebih dari itu, nak.
Setelah ilmumu kuat, aplikasikan, sebarkan, dan perjuangkanlah semaksimal yang kamu bisa, nak. Jangan takut cacian orang. Jangan menyerah walau sedunia ini memusuhi kamu. Gigit agamamu dengan gigi geraham. Lebih baik kamu hidup dengan ngangon kambing di Gunung Leuser sana ditemani 200 harimau sumatera daripada kamu hidup makan enak dan mudah tapi gak bisa aplikasikan agamamu.
Nak, dari dulu orang hebat itu selalu dianggap asing di zamannya. Itu bukan berarti kamu harus menjadi asing, nak, bukan. Tapi, risiko kamu “diasingkan” masyarakat itu besar kalau kamu bawa nilai-nilai baru, atau nilai-nilai lama yang dianggap baru.Anak muda seperti kamu punya tenaga dan semangat yang jauh lebih besar daripada orang tua kayak ayah begini. Ibnu Umar, pada usia 13 tahun ingin ikut dalam Perang Badr, tapi dilarang, nak, karena masih terlalu muda. Ia akhirnya ikut dalam perang Khandaq pada umur 15 tahun. Sejak belia, beliau senang mencari ilmu, nak. Beliau menjadi periwayat hadits kedua terbanyak setelah Abu Hurairoh.
Kamu tentu sering dengar Ali bin Abi Thalib, anakku. Beliau sudah menjadi bintang lapangan pada Perang Badr, saat usianya masih sekitar 25 tahun. Beliau menjadi pimpinan pasukan Perang Khaibar, beberapa tahun kemudian, yang akhirnya menang gemilang. Beliau yang membunuh Marhab, panglima besar Yahudi. Semua dalam usia belia, anakku.
Imam Bukhori yang menyusun hadits tershahih sampai sekarang, beliau mulai berkelana pada umur 16 tahun. Jiwa muda yang tetap teguh belasan tahun menghimpun hadits-hadits shahih. Kamu tahu apa yang terjadi pada Imam Bukhori, anakku? Beliau diusir dari kampung dan menjadi musuh banyak orang pada zaman itu. Tapi itu tidak membuatnya gentar.Selanjutnya giliran kamu yang meneruskan perjuangan. Selamat berjuang nak, luruskan niat, ayah selalu mendoakan.

Sunday, February 19, 2012

Collective Soul

Before forming Collective Soul, Ed Roland had studied music composition and guitar playing at the Berklee College of Music in Boston, Massachusetts.[1] Since the mid 1980s Roland had been involved in underground music, either making unpublished demos or performing. He also worked at Real 2 Reel Studios in Stockbridge during the 1980s and early 1990s, which was owned by Will Turpin's father. Roland's main duties were producing, mixing and engineering work for local Atlanta artists. He also recorded his own demos and released his independent solo album Ed-E Roland in 1991. He had a pre-Collective Soul band in the late 1980s and early 1990s called Marching Two-Step which included Shane Evans, Michele Rhea Caplinger, and Matt Serletic.
Prior to "Marching Two-Step", in the early to mid '80's, Ed had recruited keyboard player and backing vocalist Christopher Dykes, drummer Tony Caporale, and bassist Skip Godwin to play live in clubs and showcase for A/R personnel from various record companies. At this time the group was simply known as "Ed-E". During this time the band played several shows, played a part in a CBS "Movie Of The Week", and were guests on the local Atlanta television program "Music Peachtree Style" where local Atlanta based artists were interviewed and profiled. That initial version of the "Ed-E" band dissolved in the mid to late '80's due to musical tastes among other differences.
Caplinger would go on to be a music industry publicist and she was appointed executive director of the Atlanta Chapter of the Recording Academy in 2000. Serletic would go on to produce albums for Collective Soul, Matchbox Twenty, Blessid Union of Souls and Edwin McCain.
Marching Two-Step were a band for several years, but never managed to grow beyond the local club scene. Roland's early attempts to be signed to a recording contract by a label ended in rejection. In 1992, he enlisted musicians to record a demo in a basement. Roland intended only to sell the songs to a publishing company and had no plans of forming a band out of it. The demo was passed along to an Atlanta college radio station which began playing "Shine," soon to be its most requested song. Amidst the surprise popularity, Roland agreed to perform live shows, enlisting his brother Dean as well as Shane Evans, Will Turpin, and Ross Childress in what would be the first line-up of Collective Soul. Atlantic Records took note of the popularity of the song and subsequently signed them.[1]

[edit] Atlantic Records (1994–2001)

[edit] Hints, Allegations, and Things Left Unsaid (1993-94)

Upon Collective Soul's signing, Atlantic wished to capitalize on the band's success and quickly re-released the 1993 demo Hints, Allegations, and Things Left Unsaid as their first studio album. Although reluctant to have the unpolished demo represent their new line-up, Collective Soul gained international recognition and double-platinum status with their debut. The band quickly began work on what they would consider their true debut record and were invited to perform at Woodstock 1994.[1] They also toured extensively across North America.

[edit] Collective Soul (1995)

The group’s self-titled second album issued following year, was certified RIAA triple platinum, and logged a 76 week run on the Billboard 200. Notable singles from Collective Soul included US Rock Chart #1 hits "December," "Where The River Flows," and "The World I Know," #2 hit "Gel," and the Top 10 hit "Smashing Young Man."
Following a split with their manager, Collective Soul found their tour dates canceled and were called into the courtroom to face a legal battle that lasted into 1996. While the legal battles continued, the band went to a cabin, in the middle of 40 acres (160,000 m2) of cow pasture in Stockbridge, and began recording. They recorded into a computer their impromptu efforts of songs Roland penned, and these became Disciplined Breakdown. The legal case was eventually settled, and both parties were instructed not to discuss the outcome.

[edit] Disciplined Breakdown (1997)

Disciplined Breakdown, released in 1997, did not sell as well as the band's previous records, despite debuting higher on the charts. This album eventually became a platinum album, and produced two more #1 singles: "Precious Declaration" and "Listen". The album peaked at #16 on the US Billboard 200 chart.[1]

[edit] Dosage (1999)

The band’s fourth album was 1999’s platinum certified Dosage. The first single "Heavy" set a new high mark for 15 weeks at #1 on the Mainstream Rock chart. Singles such as "Run", "Needs", and "Tremble For My Beloved" also gained notable positions on the rock charts. The album was produced by Anthony J. Resta, known for his work with Duran Duran and others. The band also performed at the Woodstock 1999 festival, where they performed "Heavy", a cover of Ozzy Osbourne's song "Crazy Train", and a cover of U2's song "I Will Follow".

[edit] Blender (2000)

The group released its fifth studio album, Blender in 2000. It did not fare as well as their other albums, although the first single "Why, Pt. 2" reached #2 on the mainstream rock chart. They also had additional radio hits with "Vent" and "Perfect Day," the latter being a duet between Roland and Elton John. Eventually the album was RIAA certified gold. Rolling Stone gave Blender a positive review. This was their second effort with Anthony J. Resta. The song "You Speak My Language" was a cover of a song written by the late Mark Sandman, who formed Morphine in 1989. The song was originally on Morphine's 1992 album, Good.

[edit] 7even Year Itch: Greatest Hits 1994–2001 (2001)

In 2001, Collective Soul released their greatest hits compilation, 7even Year Itch: Greatest Hits 1994–2001, which featured the new tracks "Next Homecoming" and "Energy". The record also marked the end of the group's contract with Atlantic Records.

[edit] El Music Group (2004–2009)

After completing their contract with Atlantic Records, the band went on hiatus for over two years, but still played several dozen shows. This also marked the departure of Childress. The band promoted their longtime guitar technician, Joel Kosche, to be the new lead guitarist. This marked the beginning of their independent label, El Music Group.

[edit] Youth (2004)

In November 2004, they released their sixth studio album, Youth, which debuted at #66 on the Billboard 200. "Counting the Days" became a Top 10 rock hit. The second single, "Better Now" received airplay on Adult Top 40 radio and was used in commercials for the cereal Special K. The resultant US tour lasted nearly two years, including shows in Canada. The third single "How Do You Love" became a Top 20 hit on Adult Top 40 radio. During the recording of this album, Shane Evans left the band, with session musician Ryan Hoyle named as his replacement. Ryan Hoyle recorded 8 of the 11 drum/percussion tracks on this album.

[edit] From the Ground Up (2005)

In May 2005, they released an eight song acoustic EP compilation titled From the Ground Up, which had acoustic versions of past favorites, plus a new track, "Youth" The also appeared on the WB show "Charmed" playing their song "Better Now" at the beginning of the episode at Piper's Club P3.

[edit] Home (2005)

Collective Soul performed two shows with the Atlanta Symphony Youth Orchestra on April 23 and 24, 2005. A DVD and CD of the performances, entitled Home: A Live Concert Recording With The Atlanta Symphony Youth Orchestra was released in February 2006.

[edit] Afterwords (2007)

Collective Soul's seventh studio album, Afterwords was released on August 28, 2007. The album is co-produced by Anthony J. Resta who also contributed synthesizers, percussion and lead guitar on the song "Bearing Witness". The band made a deal with Target stores, making it the "exclusive physical retailer" of Afterwords, for one year. The album was immediately available in digital form on iTunes. The song "Hollywood" was released as the first single in May. "Hollywood" also became the theme for the hit T.V. show American Idol. The second single from the album, "All That I Know", was released in November.
Afterwords debuted at # 25 on the Billboard Comprehensive Albums chart (as albums available only from a single retailer were ineligible for the Billboard 200 at the time) and # 5 on the Billboard Top Internet Albums chart. The band made an appearance on The Tonight Show with Jay Leno on August 31 to promote the album where they performed "Hollywood". They were also the musical guest on The Late Late Show with Craig Ferguson on March 4, 2008.

[edit] Roadrunner Records (2009–present)

[edit] Collective Soul (Rabbit) (2009)

Collective Soul released their eighth studio album, another self-titled, but designated by the band as Rabbit. It was released on August 25, 2009 by Roadrunner Records, a subsidiary of their previous label Atlantic Records. The first single was "Staring Down" and the second single was "Welcome All Again". "Staring Down" peaked at #17 on the Mediabase Hot AC chart and also charted on Billboard's Adult Top 40. The album debuted at #24 on the Billboard 200. The third single, "You," also charted briefly on the Billboard Adult Top 40.
In September 2009, Collective Soul were inducted into the Georgia Music Hall of Fame. In their induction speech, Roland thanked a long list of former members and collaborators who had involved over the past two decades, including Childress, Hoyle and Brannon. He also invited Shane Evans to the stage to celebrate with the band.

[edit] Tremble for My Beloved (Reissue) (2010)

On December 7, 2010 the band released a re-recorded version of "Tremble for My Beloved" (originally from Dosage) as both a single and a video on iTunes. The video was also included on the DVD Music Videos and Performances from The Twilight Saga Soundtracks, Vol. 1.

[edit] Band members

[edit] Present

[edit] Former members

  • Ross Childress - (1992–2001) - lead guitar
  • Shane Evans - (1992–2003) - drums, percussion
  • Ryan Hoyle - (2003–2008) - drums, percussion
  • Cheney Brannon - (2008–2012) - drums, percussion

[edit] Discography

Year Album Chart Positions RIAA CRIA Label
US US Indie CAN AUS
1993 Hints Allegations and Things Left Unsaid 15 2× Platinum 5× Platinum Atlantic
1995 Collective Soul 23 23 3× Platinum 8× Platinum
1997 Disciplined Breakdown 16 5 37 Platinum 3× Platinum
1999 Dosage 21 5 48 Platinum 2× Platinum
2000 Blender 22 3 Gold Gold
2004 Youth 66 3 30 El Music Group
2007 Afterwords 23
2009 Collective Soul (Rabbit) 24 9 Roadrunner Records

[edit] Videography

[edit] Music videos

  1. "Shine"
  2. "Breathe"
  3. "Wasting Time"
  4. "Gel"
  5. "December"
  6. "Smashing Young Man"
  7. "The World I Know"
  8. "Precious Declaration"
  9. "Listen"
  10. "Blame"
  11. "She Said"
  12. "Run"
  13. "Needs "
  14. "Why, Pt. 2"
  15. "Perfect Day"
  16. "Better Now"
  17. "How Do You Love?"
  18. "Hollywood"
  19. "All That I Know"
  20. "Staring Down"
  21. "Welcome All Again"
  22. "Tremble for My Beloved"