Seperti kita ketahui dengan lajunya perkembangan global saat ini, majunya teknologi yang mulai tidak terkontrol, dan pola hidup lama yang telah tergantikan dengan pola hidup modern dimana manusia lebih banyak menghabiskan sumber daya alam terbatas dan cenderung berlebihan. Mengingat segala aspek kehidupan saat ini, saya bisa menarik kesimpulan bahwa "KIAMAT" telah dimulai.
Berikut ini adalah 7 alasan kehancuran dunia.
1. Habisnya Sumber Daya Alam Terbatas ( SDAT )
Seperti kita ketahui, kegiatan kita saat ini tidak terlepas dari konsumsi SDAT yang bisa dibilang berlebihan. Trending masyarakat yang terlalu menilai aspek materi menciptakan pemborosan SDAT yang berlebihan dan tidak efisien. Sarana listrik, moda transportasi, dan barang-barang konsumtif menjadi alasan utama habisnya SDAT bumi yang menyebabkan tidak stabilnya lapisan bumi akibat adanya kekosongan yang terdapat dalam lapisan perut bumi. Minyak Mentah adalah salah satu SDAT yang mulai habis, menurut data yang saya himpun dari cadangan minyak yang dimiliki 170 Negara. Setidaknya bumi hanya menyisakan sebesar 4.933.100.000.000.000.000 barrel, menurut data terakhir januari 2015 dengan konsumsi sekitar 800.000.000 barrel perharinya. Indonesia sendiri berada pada posisi ke 5 konsumsi minyaknya dengan konsumsi perhari mencapai 22.000.000 barrel. Posisi pertama ditempati China dengan konsumsi sebesar 56.000.000 barrel perharinya.
Anda bisa menghitung sendiri seberapa lama waktu yang tersisa sampai minyak bumi benar-benar habis?
Jadi Gunakanlah Dengan Se-Efisin mungkin. Hal ini belum termasuk berapa banyak sumber daya lain yang dikonsumsi seperti batu bara, logam, mineral, dll. Bayangkan bumi kita saat ini telah kehilangan pondasi didalamnya akibat terangkat naik ke permukaan, tentunya pergeseran lempeng bumi dan gempa vulkanik yang disebabkannya menjadi ancaman terbesar kepunahan manusia.
2. Kurangnya ketersediaan oksigen di atmosfir
3 abad lalu, bumi memiliki sekitar 80% kantung produksi oksigen dari seluruh daratan, bayangkan... Saat ini hanya tersisa sekitar 30% dari jumlah tersebut ? Pembangunan yang terjadi diseluruh belahan bumi daratan menciptakan hilangnya hutan yang tersedia. Basis kantung oksigen saat ini hanya terdapat pada Hutan Amazon, Hutan Papua, Hutan Kalimantan, dan Hutan di bagian Afrika Tengah. Tak heran jika seluruh pemerintahan disetiap negara saat ini mengusung program Green Growth City dinegaranya masing-masing. Kurangnya ketersediaan permukiman bagi masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat saat inilah yang menyebabkan semakin berkurangnya lahan hijau. Masyarakat yang tidak ingin menempati rusun, apartement, dan sejenisnya hanya ingin membangun permukimannya sendiri. Dalam satu bangunan rusun, dapat menampung sekitar 100 dan bahkan lebih keluarga dilahan seluas 1 hektar. Tapi jika masyarakat bermukim per keluarga, setidaknya dibutuhkan lahan seluas 4 sampai 5 hektar lahan. Angka ini memang tidak terpaut jauh, tapi coba anda hitung sendiri jika seluruh penduduk bumi yang berjumlah 5 milliar lebih dikalkulasi menjadi 2 milliar keluarga memiliki permukiman masing-masing? Bayangkan berapa luas lahan yang dibutuhkan?
Hal ini sudah terjadi di negara timur tengah seperti Uni Emirat Arab, dimana pemerintah menimbun laut untuk membentuk daratan baru bagi ketersediaan lahan untuk tempat tinggal dan lain-lain. Amer
Beralih kesektor industri hutan. Kertas adalah barang yang termasuk kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, manusia mencari solusi lain dengan ditemukannya alat elektronik seperti komputer. Sayangnya hal ini justru malah menambah jumlah konsumsi kertas dunia sebesar 30% menurut data yang dirilis PBB tahun 2014. Tahukah anda dibutuhkan sekitar 500 ton pulp ( bubur kulit kayu ) untuk membuat 1 roll kertas sepanjang 10.000 meter dengan lebar 2 meter? Anda mungkin menilai angka ini sangatlah banyak jika melihat massa sebuah pohon dengan diameter 15 cm sekalipun, tapi yang dibutuhkan dari pembuatan kertas hanyalah kulit pohonnya saja. Perlu diingat bahwa kulit pohon sangatlah ringan, tidak sampai 1% dari pohon itu sendiri. Jadi anda bisa hitung sendiri berapa banyak pohon yang ditebang untuk diambil kulitnya dengan pemakaian kertas dunia saat ini?
Pembalakan liar juga sangat merusak hutan karena banyak yang tidak melakukan reboisasi setelah menebang pohon. Dimasa kekaisaran jepang era shogun Yoshiaki. Mito Oda Hashiba Hideyoshi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Toyotomi Hideyoshi memerintahkan kepada para penebang untuk menanam 30 pohon untuk setiap pohon yang ditebang untuk kebutuhan benteng dan provinsi.
Pohon tidak sama dengan manusia, pohon memasuki masa dewasa diumur 50 tahun dan dapat hidup jika ditumbuh ditempat yang baik.
Rawatlah pohon yang telah memberi kita oksigen senilai milliaran rupiah dalam sehari jika menghitung satu tabung oksigen 50kg bernilai jutaan dirumah sakit.
3. Naiknya permukaan air laut
Permukaan air laut yang semakin tinggi akibat dari turunnya ketinggian daratan yang disebabkan banyaknya ruang kosong pada perut bumi akibat dari penggalian dan pengeboran tentu menjadi masalah serius yang harus dihadapi. Setiap tahunnya, air laut naik hingga 2-20cm. Di Jakarta sendiri air laut naik 15cm pertahunnya, Negara Belanda dan Sri Lanka malah daratan dibawah permukaan laut. Jika terjadi Tsunami, tentu efek dan jarak jangkau kerusakannya lebih besar karena tingginya air laut. Boulder pemecah gelombang yang terdapat dipantai juga tidak begitu efektif dalam memecah gelombang yang menambah abrasi semakin parah. Mulai mencairnya karang es dikutub juga menjadi salah satu faktor naiknya air laut, pencarian itu sendiri juga akibat perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global. Efek domino dari perbuatan manusia itu sendiri yang akan membawa manusia pada kehancurannya sendiri.
4. Perang Biokimia
Manusia adalah makhluk paling jenius untuk menemukan peralatan membunuh. Dalam 3 abad, manusia mengembangkan persenjataan dari yang berupa tombak, busur, dan pedang menjadi missile, artileri, dan nuklir. Bahkan organisme hidup yang berbahaya pun dijadikan senjata. Nuklir adalah senjata pemusnah massal yang sangat berbahaya dan berjangka panjang. Satu ledakan nuklir dapat melepaskan sinar gamma dengan panas mencapai 5000°C dan efek radioaktif yang mampu bertahan hingga jutaan tahun tergantung hulu ledak nuklir itu sendiri. Tragedi Chernobyle adalah salah satu bencana internasional terparah dimana meledaknya reaktor 2 pembangkit listrik nuklir yang melepaskan radioaktif diwilayah Ukraina dan menjadi wilayah terlarang akibat radioaktif yang tinggi dengan kapasitas diatas 10Mgh yang dapat membunuh manusia dengan seketika. Ilmuwan memprediksikan wilayah Chernobyle baru bisa ditempati lagi dalam 20.000 tahun kedepan. Penggunaan gas beracun pada masa perang dunia pertama juga menjadi contoh dimana banyak prajurit yang buta permanen akibat terkena gas beracun. Mengingat kondisi di asia timur dan eropa timur saat ini, bahaya perang nuklir menjadi ancaman terbesar dunia setelah 5 megatoon uranium nuklir dari iran sudah dibuang diluar angkasa sejak 2003-2013. Politik global yang sedang tidak kondusif dimana terjadi banyak kudeta dinegara-negara besar, Terorisme, ketidak percayaan masyarakat kepada para pemimpin negaranya karena banyaknya pejabat korup, dan tindakan kapitalis menjadi alasan utama kemungkinan pemicu perang nuklir dimasa yang akan datang. Teror yang terjadi di Timur Tengah contohnya, perang antar negara-negara NATO yang dibantu USA dan Russia dengan komplotan teroris ISIS dapat menjadi pemicu gesekan antar negara-negara yang berperang melawan ISIS. Jatuhnya pesawat jet tempur SU-24 RUSSIA didekat perbatasan Syria-Turki akibat ditembak pesawat jet tempur Turki menjadi pemicu panas antar negara. kedua negara tersebut sama-sama memiliki senjata pemusnah massal yang jika tidak segera diklarifikasi dapat memicu perang dunia ke-3.
5. Evolusi Bumi
Evolusi bumi besar-besaran setidaknya telah terjadi sebanyak 2 kali. para era Dinosaurus dimana lempeng bumi bergeser untuk membentuk daratan baru, dan pada era zaman es saat perubahan iklim akibat hujan meteor menimpa bumi. Evolusi bumi sendiri masih terus berjalan hingga saat ini namun dengan skala yang jauh lebih kecil. ambil contoh Inggris, dinegara inggris. pergeseran tanah akibat lempeng bumi sendiri berkisar 2,5 cm pertahunnya. disamudra pasifik, pergeseran lempeng bumi terjadi cukup signifikan yang membentuk Tsunami. Jepang adalah negara yang paling terdampak akibat tsunami akibat dari pada kondisi geografis negara Jepang yang tepat berada diatas Lempeng asia. begitu pula Indonesia khususnya Sumatera, Jawa, Madura, Bali, sampai ke Nusa Tenggara yang juga berada pada jalur lempeng Austronesia. penggalian penggalian yang dilakukan untuk mencari SDAT membuat isi perut bumi menjadi kosong dan mempercepat pergerakan lempeng kerak bumi.
diperkirakan setidaknya ada 2.000 lebih gunung berapi aktif dan sekitar 18.000 gunung yang "Tidur". pergerakan lava akibat patahan lempeng bumi menyebabkan gempa vulkanik. bayangkan kalau setidaknya ada 10 gunung berapi aktif yang meletus secara bersamaan ? berapa banyak makhluk hidup yang akan musnah ?
Belum lagi akibat pemanasan global yang menipiskan atmosfer bumi yang menyebabkan mencairnya es di Antartika dan Artik. banyak negara akan tenggelam jika Es di 2 benua tersebut benar-benar meleleh sepenuhnya. pengungsi dari negara-negara yang tenggelam akan menimbulkan efek berantai pada negara lain termasuk kondusifitas negara suaka.