Senapan lontak atau juga dikenal dengan nama musket adalah senjata yang populer di antara abad ke-15 sampai pertengahan abad ke-19. Senapan lontak hanya dapat ditembakkan sekali setelah diisi dengan amunisi bola timah dan mesiu, dan diisi dari depan moncong laras senapan.
Istilah "musket", berasal dari bahasa Italia "moschetto" yang berarti elang. Angkatan perang yang menggunakan musket disebut musketir (Bahasa Inggris: musketeer, Bahasa Perancis: mousquetaire) . Senapan lontak sangat populer digunakan saat Revolusi Kolonial Amerika dan perang-perang Napoleon. Tidak seperti senjata api modern yang semi-otomatis maupun yang otomatis penuh, senapan lontak harus diisi terlebih dahulu setelah satu tembakan sebelum menembakkan peluru berikutnya. Sistem penyalaan musket bermacam-macam, mulai dari flash pan (abad ke-15), wheel lock (kancing roda, awal abad ke-16), snaphaunce (pertengahan abad ke-16), yang paling populer adalah senapan lontak yang menggunakan metode flintlock (kancing batu-api) yang dikenal secara luas di Bahasa Melayu sebagai "istinggar" (sejak 1612) dan yang paling modern percussion cap (sejak 1805-an).
Istilah "musket", berasal dari bahasa Italia "moschetto" yang berarti elang. Angkatan perang yang menggunakan musket disebut musketir (Bahasa Inggris: musketeer, Bahasa Perancis: mousquetaire) . Senapan lontak sangat populer digunakan saat Revolusi Kolonial Amerika dan perang-perang Napoleon. Tidak seperti senjata api modern yang semi-otomatis maupun yang otomatis penuh, senapan lontak harus diisi terlebih dahulu setelah satu tembakan sebelum menembakkan peluru berikutnya. Sistem penyalaan musket bermacam-macam, mulai dari flash pan (abad ke-15), wheel lock (kancing roda, awal abad ke-16), snaphaunce (pertengahan abad ke-16), yang paling populer adalah senapan lontak yang menggunakan metode flintlock (kancing batu-api) yang dikenal secara luas di Bahasa Melayu sebagai "istinggar" (sejak 1612) dan yang paling modern percussion cap (sejak 1805-an).
No comments:
Post a Comment